Apa Itu Alergi Bahan Pakaian?
Pernahkah Anda merasakan gatal-gatal saat memakai pakaian baru atau pakaian jenis tertentu? Jika ya, bisa jadi Anda mengalami alergi bahan pakaian. Disebut juga sebagai dermatitis kontak tekstil, alergi merupakan salah satu masalah kulit yang cukup sering terjadi. Penyebab kondisi ini adalah karena material atau zat yang terdapat pada pakaian tersebut.
Anda bisa mengalami alergi bahan pakaian jika antibodi tubuh menganggap struktur zat kimia tersebut sebagai benda asing yang mengancam. Alhasil, muncullah reaksi imunologis yang menyebabkan reaksi peradangan pada kulit.
Apakah Ini Umum?
Alergi bahan atau tekstil pakaian lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Hal ini mungkin disebabkan karena kebanyakan wanita mengenakan pakaian yang lebih ‘pas’ dan berwarna-warni.
Walaupun demikian, perlu diingat bahwa setiap orang dapat mengalami alergi ini, terlepas dari usia dan jenis kelaminnya.

Penyebab Alergi Bahan Pakain
1. Pakaian Baru
Pakaian baru sering menyebabkan reaksi alergi. Mengapa? Kebanyakan orang tidak mencuci pakaian baru dan langsung menggunakannya karena menganggap itu adalah pakaian baru yang belum pernah digunakan. Padahal, pakaian baru biasanya mengandung formaldehida. Zat formaldehida ini dapat mencegah pakaian kusut saat di-display di toko. Padahal, zat ini bersifat racun dan dapat merangsang iritasi dan gatal pada kulit
Baca Juga :Menanam Herbal di Taman Rumah Minimalis
2. Bahan/Materi Yang Digunakan
Ada banyak jenis bahan tekstil yang sering digunakan untuk pakaian, seperti katun, wol, lateks, likra, sutra, serta denim. Masing-masing orang dapat memiliki reaksi yang berbeda terhadap material tersebut. Beberapa orang alergi terhadap bahan likra atau lateks, sementara yang lainnya alergi terhadap pakaian denim. Jadi jika Anda pernah alergi terhadap suatu bahan pakaian tertentu, ingatlah dan hindari pakaian apa pun yang berbahan itu.
Agar anda dapat membuat pakaian dengan bahan yang anda pilih anda bisa mengunjungi perusahaan konveksi di jakarta. dimana anda dapat memilih bahan dan perusahaan yang anda inginkan.
3. Sabun Cuci atau Detergen
Detergen sangat penting untuk membersihkan pakaian. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa detergen merupakan salah satu komponen yang dapat mencetuskan alergi. Pewangi dan pewarna dalam detergen dapat mencetuskan alergi pakaian, terutama jika proses pembilasan pakaian tidak cukup bersih.

4. Aksesoris
Selain pakaian, ada beberapa aksesori pada pakaian yang juga dapat menyebabkan alergi, seperti manik-manik, kancing, ritsleting, dan sabuk.
5. Zat kimia yang digunakan
Beberapa jenis zat kimia yang digunakan pada proses pengolahan dan pembuatan tekstil juga dapat menyebabkan terjadinya reaksi .
Tanda-Tanda dan Gejala Alergi Bahan Pakaian
Reaksi alergi akibat bahan dan tekstil pakaian biasanya baru akan muncul setelah beberapa jam atau hari usai penggunaan pakaian yang memicu alergi. Pada dasarnya, gejala alergi kulit ini tidak jauh berbeda dengan jenis alergi lainnya, yakni:
- gatal-gatal,
- ruam pada kulit,
- kulit menjadi kering, bersisik, dan mengelupas,
- perubahan kulit menjadi gelap dan terasa kasar,
- bengkak dan tampak seperti terbakar, serta
- kulit terasa kaku dan kencang.
Umumnya, area tubuh yang paling sering menimbulkan reaksi alergi adalah lekukan lengan, punggung, lutut, hingga area selangkangan. Artinya, tempat-tempat yang paling sering bersentuhan dengan pakaian berisiko mengalami tanda-tanda tersebut.
Selain itu, reaksi alergi juga dapat memburuk akibat adanya gesekan dari kain ke kulit dan ditambah oleh keringat di lingkungan yang panas dan lembap.Gesekan dari pakaian terkadang dapat menyebabkan masalah yang disebut intertrigo. Pada beberapa kasus, ruam bisa terinfeksi oleh jamur atau bakteri.

Bagaimana Cara Mengatasi Alergi Bahan Pakaian?
Gejala alergi bahan pakaian dapat berbeda antara satu orang dengan yang lain, ada yang ringan dan ada juga yang berat. Gejala yang paling sering terjadi adalah gejala pada kulit, seperti gatal, merah-merah, dan bentol. Akan tetapi, dapat pula muncul gejala lain seperti hidung gatal, berair, dan tersumbat, hingga gejala berat seperti serangan asma.
Seperti jenis alergi lainnya, cara mengatasi alergi
\ adalah dengan menghindari pakaian yang memang sudah diketahui sebelumnya menyebabkan alergi. Misal jika Anda memiliki alergi terhadap lateks, maka hindari menggunakan bahan pakaian yang mengandung lateks.
Jangan lupa untuk mencuci setiap pakaian baru yang belum pernah digunakan. Pastikan juga Anda membilas dengan bersih sisa-sisa detergen saat mencuci pakaian.
Jika gejala alergi tersebut sangat mengganggu, kunjungilah dokter untuk mendapatkan penanganan. Biasanya dokter akan memberikan pelembap kulit untuk melapisi bagian kulit yang mengalami gejala alergi, serta memberikan obat-obatan anti radang untuk mengurangi gejala alergi yang Anda alami.
Baca Juga : Bahaya Peralatan Masak Tembaga dan Logam
Apa Saja Yang Perlu Dilakukan di Rumah Untuk Mengobati Alergi Bahan Pakaian?
Apabila Anda mengalami reaksi alergi terhadap bahan pakaian, sebaiknya hindari semua pakaian atau kain yang membuat iritasi kulit. Hal ini mungkin sulit dilakukan karena kebanyakan bahan diolah dengan bahan kimia yang tidak teridentifikasi.
Berikut ini ada beberapa cara yang mungkin dapat membantu Anda mencegah reaksi alergi pada kulit, yaitu sebagai berikut.
- Pakai pakaian yang terbuat dari serat alami, seperti katun dan linen.
- Gunakan pakaian berwarna terang karena mengandung lebih sedikit pewarna.
- Pakai pakaian yang longgar saat cuaca terasa panas dan lembap.
- Hindari pakaian berlabel non-iron dan dirt-repellent.
- Hindari pakaian dengan tanda “cuci secara terpisah”.
Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut, tanyakan kepada dokter demi mendapatkan solusi yang tepat untuk Anda.
Buat kamu yang sring menggunakan minyak zaitun untuk krim wajah itu bagus untuk menambah daya tahan kulit akan iritasi. Semoga dengan artikel di atas dapat membantu anda dalam mengatasi kekhawatiran anda mengenai alergi bahan pakaian. Selamat membaca dan terimakasih.