Kayu cendana adalah tanaman yang banyak diminati oleh banyak orang sebab mempunyai banyak kegunaan. Di Nusa Tenggara Timur kayu cendana banyak dijumpai di Pulau Timor dan Pulau Sumba. Karena memiliki banyak kegunaan kayu cendana banyak dijadikan sebagai komoditas perdagangan baik dalam lingkup nasional hingga mancanegara.

Tidak hanya di Nusa Tenggara Timur (NTT), kayu cendana juga bisa dijumpai di beberapa propinsi dan kota di Indonesia seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Gunung Kidul – Daerah Istimewa Yogyakarta, Maudara – Jawa Timur, Sumbawa – Nusa Tenggara Barat, Belitung – Bangka Belitung, Gorontalo, Makassar – Sulawesi Selatan, dan beberapa daerah lainnya.

Jenis Kayu Cendana

Kayu cendana terdiri dari dua jenis, yakni kayu cendana merah dan kayu cendana putih. Kedua jenis kayu cendana ini memiliki perbedaan dari segi kualitas dan aroma. Kayu cendana merah memiliki aroma yang kurang harum dibandingkan kayu cendana putih yang memiliki aroma yang lebih harum. Sedangkan dari segi kualitas kayu cendana merah masih kurang bagus dibandingkan kayu cendana putih.

Potongan Kayu Cendana, Sumber: Unplash/@joaovguima

Mengenal Kayu Cendana NTT

Meskipun kayu cendana di beberapa kota dan provinsi di Indonesia banyak dijumpai dan dibudidaya. Namun, kayu cendana di Nusa Tenggara Timur masih menjadi pilihan utama banyak orang, karena memiliki kualitas yang terjamin dan aroma yang khas. Hal ini disebabkan karena kualitas tanah di NTT cukup subur dan cocok untuk penanaman kayu cendana.

Kayu cendana yang tumbuh dan dibudidaya di NTT adalah jenis kayu cendana yang putih, sehingga tidak heran apabila kayu cendana NTT menjadi laris manis dipasaran. Di Nusa Tenggara Timur setidaknya ada 7 kabupaten yang menjadi tempat budidaya kayu cendana. Beberapa daerah tersebut memiliki karakteristik tanah dengan tingkat kesuburan yang cukup baik, meliputi Kupang, Timur Tengah Selatan, Timur Tengah Utara, Belu, Sumba Barat, Sumba Timur, Solor.

Ketika Anda mengambil paket wisata Labuan Bajo tidak ada salahnya apabila Anda mengunjungi daerah-daerah penghasil kayu cendana terbaik dari NTT.

Kandungan Minyak Atsiri yang Dihasilkan Kayu Cendana

Kayu cendana dapat menghasilkan minyak atsiri sebesar 10% pada bagian bagian akar, sebesar 4 – 8% pada bagian bagian batang, dan sebesar 2 – 4% pada bagian bagian ranting. Minyak atsiri ini memiliki banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari dan sudah terbukti berpuluh-puluh tahun dijadikan sebagai bahan obat dan terapi kesehatan.

Manfaat Kayu Cendana NTT

Kayu cendana memiliki banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari, berikut ulasan dari Kami:

1. Dijadikan Sebagai Wewangian

Kayu cendana menghasilkan minyak atsiri, minyak ini mampu menghasilkan aroma harum. Sehingga menjadikan kayu cendana banyak diolah oleh industri sebagai wewangian yang digunakan untuk dupa, kosmetik, sabun, shampo, parfum ruangan, parfum mobil, parfum badan, warangka keris, hingga tasbih dan gelang. 

Gelang Kayu Cendana, Sumber: Instargram/@gelang_kokkah

2. Dijadikan Sebagai Furniture dan Karya Seni

Kayu cendana memiliki kualitas yang cukup baik, dengan kualitas yang dimilikinya menjadikan kayu cendana banyak dimanfaatkan untuk bahan pembuatan furniture atau mebel dalam membangun rumah kayu seperti meja, kursi, lemari, pintu, jendela, dan rak. Juga digunakan untuk bahan pembuatan kriya atau kerajinan tangan, karya seni, dan tasbih.

3. Dijadikan Sebagai Aroma Terapi

Dengan aromanya yang khas, sehingga banyak industri yang mengolah kayu cendana menjadi aroma terapi yang digunakan untuk terapi kesehatan seperti pemijatan badan dan muka. Saat pemijatan, pasien akan menghirup aroma khas dari kayu cendana, saat itulah pasien akan merasa rileks, nyaman, dan tenang. Apalagi aroma kayu cendana tidak mempunyai efek samping.

4. Dijadikan Sebagai Bahan Obat

Penggunaan kayu cendana sebagai bahan obat herbal mungkin tidak asing lagi terdengar di telinga Anda. Minyak atsiri yang dihasilkan oleh kayu cendana kerap dijadikan sebagai bahan obat ayurveda. Secara global ilmu Ayurveda dikenal sebagai ilmu yang membahas tentang pengobatan yang menggunakan bahan alami sebagai media pengobatannya salah satunya kayu cendana.

Ayurveda memadukan teknik pemijatan/massage untuk membantu terapi pasien. Pengobatan Ayurveda merupakan pengobatan holistik yang juga mencakup jiwa atau kehidupan emosional dan spiritual dalam rangkaian pengobatannya sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan dan kegelisahan bagi pasien.

5. Dijadikan Bahan Ritual Keagamaan

Bagi umat Hindu dan Buddha, konon katanya kayu cendana dijadikan untuk membalsem jenazah putra dan putri salah satu Kerajaan di Sri Lanka sejak abad ke 9 masehi.

Karakteristik Kayu Cendana NTT

Karakteristik kayu cendana dari Nusa Tenggara Timur tidaklah jauh berbeda dengan kayu cendana dari daerah lain di Indonesia, karakteristiknya sebagai berikut:

Pohon Cendana, Sumber: Instagram/@rizalher
  1. Pohon kayu cendana memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  2. Pohon Cendana tumbuh hingga ketinggian sekitar 20 meter.
  3. Tebal batang pohon cendana sekitar sekitar 40 centimeter dan berlekuk-lekuk.
  4. Akar pohon cendana tidak berbanir.
  5. Daun pohon cendana tergolong daun tunggal dengan ukuran sekitar 2 – 4 cm x 4 – 8 cm dan warna dominasi hijau. Pinggiran daun bergelombang dengan tangkai daun berukuran 1 – 1,5 cm dan berwarna kekuningan.
  6. Bunga pohon cendana berbentuk seperti payung yang menggarpu dengan hiasan bunga seperti tabung dan berbentuk lonceng sepanjang 1 mm.
  7. Bunga cendana berukuran sekitar 1 x 0,75 centimeter.

Dengan keunggulan dan manfaat kayu cendana tersebut menjadikan kayu yang satu ini masih menjadi incaran banyak produsen dan konsumen hingga sekarang. Kualitas kayu cendana memang tidak diragukan lagi, ditambah aroma dari minyak atsiri yang dihasilkan dari kayu yang satu ini. Tidak ada salahnya apabila Anda menjadikan kayu cendana menjadi daftar salah satu kayu yang digunakan untuk bahan furniture rumah tangga Anda.