Tanaman merupakan tumbuhan yang banyak diminati karena keindahannya. Banyak orang menggunakan tanaman untuk disusun menjadi taman dengan konsep tertentu. Salah satunya adalah taman dengan konsep mediterania. Untuk membuat taman ini anda juga dapat menggunakan jasa taman mediteranian yang tersebar informasinya di internet.
Selain untuk taman, beberapa tanaman juga dapat dipakai sebagai pewarna kain dan tekstil. Penggunaan tanaman untuk pewarna tersebut juga karena memiliki berbagai macam kelebihan. Lalu apa saja tanaman yang bisa digunakan untuk pewarna kain dan tekstil? Dan bagaimana kelebihannya? Berikut Kami berikan ulasannya untuk anda.
Perbedaan Kain dan Tekstil
Sebelum mengenal lebih jauh mengenai tanaman pewarna alami, alangkah lebih baik bagi kita untuk mengenal lebih dekat terlebih dahulu mengenai kain dan tekstil. Kebanyakan orang menyamakan arti kedua benda tersebut. tapi ternyata kain dan tekstil memiliki arti yang berbeda, lho.
Berdasarkan definisinya tekstil adalah sebuah bahan yang merupakan hasil jalinan antara lungsin dan pakan atau dapat disebut juga sebagai jaringan tenun. Namun selain diproduksi dengan cara menenun, tekstil juga dapat dibuat dengan cara dirajut, dianyam, dan yang terkenal saat ini adalah kempa, yaitu dengan menekan antar kain. Secara umum tekstil merupakan bahan yang belum diolah atau bahan mentah, sehingga nantinya tekstil akan diproduksi menjadi barang jadi.
Sedangkan definisi kain merujuk pada bahan yang sudah jadi sehingga siap untuk dijadikan menjadi barang yang siap pakai. Maka dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kain termasuk pada tekstil sedangkan tekstil tidak termasuk kain.
Kelebihan Menggunakan Pewarna Alami
Seiring berkembangnya teknologi, maka semakin maju pula produksi pakaian dari pengolahan kain dan tekstil. Kemajuan tersebut dapat kita lihat dari banyak bermunculnya industri-industri konveksi di setiap daerah di Indonesia, contohnya yaitu konveksi Jakarta, konveksi Bandung, konveksi Jogja, dan masih banyak lagi lainnya.
Munculnya banyak industri konveksi tersebut akan mengancam kelestarian lingkungan karena limbah yang dihasilkan. Salah satu limbah konveksi adalah limbah pewarna. Dengan menggunakan bahan kimia sebagai pewarna, maka akan tidak ramah lingkungan. Dengan melihat kondisi tersebut disinilah kelebihan dari pewarna alami untuk kain dan tekstil. Pewarna jenis ini tentunya akan sangat ramah lingkungan karena memang terbuat dari bahan alami seperti tumbuh-tumbuhan.
Pewarna Alami Kain dan Tekstil
Untuk melakukan pewarnaan kain dan tekstil secara alami, biasanya menggunakan tanaman tertentu. Tanaman-tanaman tersebut dipilih berdasarkan kemampuannya mengeluarkan warna untuk kain dan tekstil yang akan digunakan. Setiap tanaman pun akan mengeluarkan warna yang berbeda-beda, seperti berikut ini.
1. Kunyit
Siapa yang tidak kenal dengan rempah-rempah yang satu ini? ya, kunyit selain digunakan sebagai bahan memasak ternyata juga bisa digunakan untuk pewarna alami kain dan tekstil. Warna yang dihasilkan yaitu warna kuning. Sebelum digunakan biasanya kunyit akan diparut dan direbus terlebih dahulu.
2. Daun Suji
Pohon suji ini merupakan salah satu jenis tumbuhan perdu. Selain digunakan sebagai pewarna makanan ternyata daun suji juga dapat dimanfaatkan sebagai pewarna kain dan tekstil. Warna yang dihasilkan daun ini adalah warna hijau.
3. Buah Pinang
Pewarna alami yang dapat anda gunakan selanjutnya adalah buah pinang. Pohon pinang merupakan salah satu tanaman yang sangat populer di Indonesia. Maka anda tidak akan sulit untuk menemukan pohon ini karena tersebar di seluruh daerah. Dalam penggunaannya sebagai pewarna, tumbuhan pinang yang dimanfaatkan adalah biji buahnya. Warna yang akan dihasilkan yaitu warna merah. Untuk mendapatkan warna tersebut dapat dengan menumbuk biji buah pinang sampai mengeluarkan warna.
4. Angsana
Mungkin tumbuhan yang satu ini sangat asing di telinga beberapa orang. Tumbuhan ini biasa tumbuh di hutan hujan tropis. Untuk digunakan sebagai pewarna kain dan tekstil, anda dapat memanfaatkan daun dan batangnya. Daun angsana akan menghasilkan warna coklat, sedangkan batangnya bisa menghasilkan warna merah.
5. Kulit Manggis
Buah manggis adalah buah asli dari Asia Tenggara. Buah ini terkenal karena rasanya yang manis keasaman. Selain buahnya, kulit manggis juga sering dimanfaatkan sebagai pengobatan. Namun selain itu ternyata kulit manggis dapat digunakan sebagai pewarna alami juga. Warna yang dihasilkan kulit manggis yaitu merah, biru, dan ungu. Hasil warna tersebut berbeda-beda karena tergantung pada kondisi kulit manggis dan bagaimana proses pengolahannya.
Baca Juga: Menanam Herbal di Taman Rumah Minimalis
Untuk mendapatkan warna secara maksimal, kulit manggis ditumbuk sampai halus. Setelah itu tumbukan kulit tersebut direndam menggunakan etanol. Setelah proses perendaman, bubuk akan dikeringkan dan siap dijadikan sebagai pewarna.
6. Bunga Tarum
Tumbuhan yang satu ini sangat populer di Indonesia khususnya di Indonesia bagian barat. Bunga tarum sering disebut juga dengan bunga indigo. Warna yang dihasilkan dari tanaman ini adalah warna biru. Warna tersebut didapatkan dari merendam daun tarum dengan jumlah banyak selama semalaman. Setelah direndam selanjutnya dapat merebusnya untuk mendapatkan warna yang bagus.
7. The Safflower
The safflower memiliki nama lain yaitu saron atau disebut juga bunga kuma-kuma. Bunga ini merupakan salah satu bunga yang berasal dari Asia Barat Daya. Selan cantik, teh safflower juga sering digunakan sebagai pewarna alami untuk kain dan tekstil. Warna yang dihasilkan dari bunga ini adalah kuning keemasan.
8. Secang
Secang adalah tumbuhan yang cukup terkenal di Asia Tenggara. Bahkan pada abad ke 17, serutan kayu secang sempat menjadi perdagangan yang cukup besar ke seluruh dunia. Serutan kayu secang tersebut sering dimanfaatkan sebagai rempah-rempah. Namun selain itu juga memiliki manfaat sebagai pewarna alami untuk kain dan tekstil. Warna yang dihasilkan dari tumbuhan ini adalah warna merah yang dihasilkan dari perebusan serutan kayu secang tersebut.
Itulah beberapa macam tumbuhan yang dapat digunakan sebagai pewarna alami kain dan tekstil. Marilah kita tetap bersikap bijak dalam merawat dan mempertahankan alam dengan menggunakan bahan-bahan alami. Dengan demikian alam kita akan asri dan tetap terjaga dalam waktu yang lama.